OPINI — Menjelang pelaksanaan pilkada serentak yang akan akan dilaksanakan tanggal 27 November 2024 yang secara serentak diselenggarakan di 37 provinsi di Indonesia. diberbagai daerah di tanah air,
Mengenal istilah dinasti politik menjadi perbincangan dan tema diskusi yang hangat berbagai kalangan masyarakat, baik para aktivis, akademisi, LSM, dan pemerhati demokrasi.
Baca juga:
R. Kholis Majdi: HTI Tidak Berpolitik!
|
Sebab, dinasti politik merupakan kekuatan politik yang melibatkan suatu kelompok yang memiliki hubungan kekerabatan yang mendominasi kekuasaan.
Masyarakat beranggapan bahwa dinasti politik memiliki dampak negatif karena rawan perilaku koruptif dan merusak demokrasi.
Setiap rezim, di negara manapun berada, selalu akan mendengar dan mempertimbangkan suara mayoritas. Ini hukum politik. Mayoritas adalah kekuatan yang menentukan. Kecuali jika kelompok mayoritas rapuh dan berada dalam kendali kekuasaan. Seperti rakyat India yang hindu di era kerajaan Mughol.
Herdis Wakil ketua DPW LSM TAMPERAK Provinsi Banten yang seorang aktivis berpendapat terkait pesta demokrasi agar biarkan semua hak prerogatif ada di tangan rakyat, tawarkan saja gagasan dan ide untuk membangun Kabupaten Tangerang lebih baik kedepan bukan kampanye hitam ataupun money politic karena tidak memberikan edukasi politik yang baik kepada masyarakat
Semakin dekatnya waktu pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) membuat masing-masing tim pemenangan dari pasangan calon gencar melakukan sosialisasi ketengah-tengah masyarakat, hanya saja terdapat pasangan calon serta pendukung atau tim pemenangan yang terkesan menghalalkan segala cara demi meraih simpati publik dari masyarakat kabupaten Tangerang.
Prinsip-prinsip pertarungan yang sehat serta mendidik seperti dicemari oleh oknum-oknum perusak demokrasi.
Menjadi menarik untuk dikaji salah satunya adalah karena pasangan calon yang bertarung terdapat cerminan tokoh-tokoh dibalik layarnya.
Pilkada atau Pilbup Kabupaten Tangerang bukan hanya menjadi barometer peta politik Provinsi Banten tetapi sudah menjadi salah satu barometer pertarungan pesta demokrasi ditingkat nasional.
Mengapa demikian? Salah satunya karena Kabupaten Tangerang adalah salah satu kota penyangga dari Ibukota Negara Republik Indonesia apalagi dengan adanya PSN di PIK 2 yang strategis sehingga dipandang sangat menarik untuk dikuasai secara politik. Tutup Herdis.
Herdis, Wakil ketua DPW LSM TAMPERAK dan Aktivis Muda Kabupaten Tangerang